(6/9/2010) The Asia Pasific Red Cross and Red Crescent Volunteer Camp (Pertemuan Relawan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se-Asia Pasifik) kembali diselenggarakan tahun ini. Kegiatan digelar sepanjang 10 – 15 Juni 2010 di Kota Pahang, Malaysia. PMI berangkatkan dua delegasi terpilih. Mereka adalah Meyda Noor Thertya Nento dari PMI Provinsi Gorontalo dan Asmarani dari PMI Provinsi Sumatera Utara.
“Mereka adalah perwakilan dari Indonesia Barat dan Tengah. Pengalaman mereka berdua sebagai relawan PMI, dinilai memenuhi persyaratan. Selain itu, kemampuan berbahasa Inggrisnya juga tidak diragukan lagi. Salah satu dari mereka pernah kami ikut sertakan dalam Pertemuan Palang Merah Remaja tahun 2006 di Jepang,” ucap Kasubdiv Relawan Markas Pusat PMI, Dheni Prasetyo (9/6).
Satu dari mereka adalah Meyda Noor Thertya Nento. Gadis remaja usia 18 tahun ini lebih akrab dipanggil Sessy. Dirinya terlibat sebagai relawan PMI sejak ia terdaftar sebagai anggota Palang Merah Remaja (PMR) di SMPN I Gorontalo saat Sessy berusia 12 tahun. Prestasi perdana berhasil diraihnya saat Jumbara Palang Merah Indonesia di Palembang tahun 2006 silam.
“Saya meraih juara II lomba Pertolongan Pertama. Pada tahun yang sama, saya juga menjadi kandidat PMR yang diberangkatkan ke acara International Youth Exchange Program di Jepang. Di sana, seluruh relawan muda Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dari 33 negara se-Asia Pasifik membahas berbagai masalah, mulai dari masalah narkotika sampai ke masalah lingkungan hidup,” tutur Sessy menceritakan pengalamannya. Ia kini aktif menjalani kegiatannya sebagai anggota KSR PMI Provinsi Gorontalo.
Lulusan Adelaide-Hamilton College tahun lalu di Australia ini juga tanpa sungkan bercerita bahwa sosialisasi program kegiatan-kegiatan PMR dan KSR di Gorontalo masih kurang.
“Saya mengamati, sosialisasi kepalangmerahan juga masih kurang di Gorontalo. Masih banyak teman-teman kita yang di SMP, SMA dan Universitas yang belum tahu tentang betapa menariknya dan betap pentingnya jika mereka bergabung sebagai PMR atau KSR. Saya akan ajak semua teman-teman untuk sosialisasikan program PMR dan KSR lewat media massa. Bisa lewat radio, lewat jejaring facebook, bahkan twitter,” ucap Sessy penuh semangat.
Dirinya akan menjadi bagian penting dalam Pertemuan Relawan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Se-Asia Pasifik, esok. Dalam kegiatan ini, Sessy menyatakan komitmennya, “Saya akan kabarkan kepada negara-negara lain bahwa PMI punya banyak kegiatan yang menarik, spesifik, dan sangat berbobot. Kita, para relawan muda PMI juga punya banyak prestasi. Saya juga akan bertukar pengalaman dengan mereka di sana.”
Penulis kolom politik di koran lokal Gorontalo ini juga mengungkapkan perasaan bangga dan senang karena akan bertemu dengan rekan-rekan dari berbagai negara. “Senang, bisa punya koneksi yang luas,” serunya.
Dijadwalkan, tim relawan dari PMI akan diberangkatkan menuju Malaysia dengan pesawat Malaysia Airlines pada Rabu pagi ini, tepat pukul 09.40 WIB. Diperkirakan siang ini mereka akan tiba di tanah Malaysia.
Pertemuan Relawan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Se-Asia Pasifik adalah sebuah kegiatan yang digelar untuk mempererat jalinan persahabatan dan kerja sama antar relawan muda se-Asia Pasifik, serta menjadi ajang pertukaran informasi, ide, dan pengalaman para relawan dari berbagai negara. Pertemuan yang diselenggarakan oleh Bulan Sabit Merah Malaysia tahun ini, melibatkan para relawan usia 16 tahun hingga 25 tahun dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se-Asia Pasifik. Tahun ini, pertemuan tersebut juga disertai dengan program homestay hingga 19 Juni 2010 mendatang.*
sumber : pmi.or.id
Satu dari mereka adalah Meyda Noor Thertya Nento. Gadis remaja usia 18 tahun ini lebih akrab dipanggil Sessy. Dirinya terlibat sebagai relawan PMI sejak ia terdaftar sebagai anggota Palang Merah Remaja (PMR) di SMPN I Gorontalo saat Sessy berusia 12 tahun. Prestasi perdana berhasil diraihnya saat Jumbara Palang Merah Indonesia di Palembang tahun 2006 silam.
“Saya meraih juara II lomba Pertolongan Pertama. Pada tahun yang sama, saya juga menjadi kandidat PMR yang diberangkatkan ke acara International Youth Exchange Program di Jepang. Di sana, seluruh relawan muda Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dari 33 negara se-Asia Pasifik membahas berbagai masalah, mulai dari masalah narkotika sampai ke masalah lingkungan hidup,” tutur Sessy menceritakan pengalamannya. Ia kini aktif menjalani kegiatannya sebagai anggota KSR PMI Provinsi Gorontalo.
Lulusan Adelaide-Hamilton College tahun lalu di Australia ini juga tanpa sungkan bercerita bahwa sosialisasi program kegiatan-kegiatan PMR dan KSR di Gorontalo masih kurang.
“Saya mengamati, sosialisasi kepalangmerahan juga masih kurang di Gorontalo. Masih banyak teman-teman kita yang di SMP, SMA dan Universitas yang belum tahu tentang betapa menariknya dan betap pentingnya jika mereka bergabung sebagai PMR atau KSR. Saya akan ajak semua teman-teman untuk sosialisasikan program PMR dan KSR lewat media massa. Bisa lewat radio, lewat jejaring facebook, bahkan twitter,” ucap Sessy penuh semangat.
Dirinya akan menjadi bagian penting dalam Pertemuan Relawan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Se-Asia Pasifik, esok. Dalam kegiatan ini, Sessy menyatakan komitmennya, “Saya akan kabarkan kepada negara-negara lain bahwa PMI punya banyak kegiatan yang menarik, spesifik, dan sangat berbobot. Kita, para relawan muda PMI juga punya banyak prestasi. Saya juga akan bertukar pengalaman dengan mereka di sana.”
Penulis kolom politik di koran lokal Gorontalo ini juga mengungkapkan perasaan bangga dan senang karena akan bertemu dengan rekan-rekan dari berbagai negara. “Senang, bisa punya koneksi yang luas,” serunya.
Dijadwalkan, tim relawan dari PMI akan diberangkatkan menuju Malaysia dengan pesawat Malaysia Airlines pada Rabu pagi ini, tepat pukul 09.40 WIB. Diperkirakan siang ini mereka akan tiba di tanah Malaysia.
Pertemuan Relawan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Se-Asia Pasifik adalah sebuah kegiatan yang digelar untuk mempererat jalinan persahabatan dan kerja sama antar relawan muda se-Asia Pasifik, serta menjadi ajang pertukaran informasi, ide, dan pengalaman para relawan dari berbagai negara. Pertemuan yang diselenggarakan oleh Bulan Sabit Merah Malaysia tahun ini, melibatkan para relawan usia 16 tahun hingga 25 tahun dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se-Asia Pasifik. Tahun ini, pertemuan tersebut juga disertai dengan program homestay hingga 19 Juni 2010 mendatang.*
sumber : pmi.or.id
